Usai pastikan gelar juara Liga Premier, Leicester City tetap bermain dengan performa maksimal. Hasil kemenangan didapatkan Leicester City setelah mengalahkan Everton dengan kedudukan akhir 3-1.
Setelah menjalani tradisi dan sebelum malakoni pertandingan yang dijalankan di stadium King Power pada tanggal 7 Mei 2016 hari Sabtu, Leicester City terlebih dahulu menerima guard of honor. Penyanyi terkenal yakni Andrea Bocelli juga ikut meramaikan suasana dengan suaranya yang merdu sebagai bentuk penghargaan terhadap pelatih Leicester City yaitu Claudio Ranieri.
Claudio Ranieri bersama Andrea Bocelli kemudian sama-sama berjalan dari lorong masuk menuju panggung kecil yang berada di tengah lapangan hijau. Panggung tersebut dilengkapi dengna bunga-bunga berwarna putih di sekitarnya. Kedua sosok tersebut langsung menerima sambutan yang meriah oleh para suporter Leicester City.
"Ada sesuatu yang ingin saya katakan kepada kalian semua. Leicester City bisa sampai sejauh ini oleh karena dukungan kalian yang luar biasa." tutur Claudio Ranieri.
Andrea Bocelli setelah itu membuat semua penonton di stadium menahan nafasnya dengan menyanyikan lagu Nessun Dorma. Lagu tersebut dulunya sangat terkenal oleh kalangan para suporter sepakbola usai dijadikan lagu tema World Cup tahun 1990.
Para penonton di stadium lagi-lagi dipukau kembali dengan nyanyian lagu Time To Say Goodbye oleh Andrea Bocelli. Penyanyi dengan umur 57 tahun tersebut kemudian melepaskan jaketnya, terlihat dia mengenakan baju jersey klub Leicester City dengan bertuliskan namanya sendiri di bagian belakang.
Para pemain Everton dan Leicester City kemudian masuk ke lapangan. Namun semua pemain Everton terlebih dahulu masuk ke lapangan dan memberikan guard of honour kepada Leicester City.
Kedatangan tamu oleh tim Everton, penggawa Leicester City yakni Jamie Vardy berhasil mencetak gol cepat. Kedudukan Leicester City semakin kuat usai Andy King menyumbangkan satu gol lagi kepada timnya. Tambahan 1 gol lagi untuk Leicester City berkat tendangan penalti yang dieksekusi oleh Jamie Vardy.
Memasuki injury time babak kedua, Everton berhasil mencetak gol hiburan oleh Kevin Mirallas. Setelah pertandingan berakhir, Everton turun ke posisi ke-12 dengan koleksi 44 poin, berselisih 2 poin dari klub Swansea City, sementara itu Leicesster itu tetap bertahan di peringkat pertama dengan mengumpulkan total 80 poin.
Hasil kerja keras Leicester City selama satu musim ini akhirnya terbayarkan, Leicester City saat ini sudah resmi mendapatkan trofi gelar juara Liga Premier tahun 2015-2016 setelah menyelesaikan pertandingan berhadapan dengan Everton.
Usai pertandingan berakhir, mereka segera mempersiapkan formalitas pemberian trofi, podium kemudian dimasukkan ke tengah lapangan. Semua staf, pemain dan pelatih mulai menjajaki lapangan. Usai Morgan diberikan medali juara, trofi Liga Premier juga diserahkan kepadanya dan diangkatnya tinggi-tinggi dengan Ranieri.
"Suasananya sangat spektakuler dan saya merasa sangat bahagia bisa memegang trofi tersebut. Saya berusaha untuk tidak menangis. Itu merupakan momen yang paling berharga dalam hidup saya." tutur Morgan.
"Saya diberitahukan untuk tidak menjatuhkan trofinya, saya langsung merasa tertekan saat itu. Saat mengangkat trofi merupakan perasaan terbaik yang pernah saya dapatkan." tutup Morgan.
Dengan menjadi juaranya Leicester City dalam musim ini tentu menjadi sebuah kejutan besar. akan tetapi sang pelatih Leicester City yakni Claudio Ranieri pada awalya sudah memprediksikan mereka bakal menjadi juara setelah mereka berhasil menang di markas Manchester City.
Leicester City hanya memerlukan 36 Minggu untuk membawa pulang trofi gelar juara Liga Premeir dalam musim ini. Usai hasil seri 2-2 Tottenham Hotspur melawan Chelsea pada Minggu kemarin.
Sebetulnya sudah banyak yang memprediksikan Leicester City bakalan menjadi juara menitik laju apik dan performa mereka yang konsisten. Ditambah lagi Leicester City menduduki peringkat pertama selama sembilan belas Minggu lamanya, sedangkan tim-tim lainnya ada yang naik dan turun peringkat.
Usai itu, tiga tim raksasa sudah menantikan laga melawan Leicester City yaitu Manchester City, Liverpool dan juga Arsenal. Leicester City hanya kalah melawan Arsenal skor 1-2, tetapi mereka menang melawan Liverpool skor 2-0 dan Manchester City skor 3-1.
Hasil kemenangan dari Manchester City pada Minggu ke-25 turut meyakinkan Claudio Ranieri bahwa timnya akan keluar menjadi juara, walaupun saat menjalani sesi wawancara saat itu dia tidak ingin berkomentar tentang kans Leicester City menjadi juara selama berminggu-minggu lamanya.
"Saya merasa kami sudah menjadi juara saat kami berhasil mengalahkan Manchester City di kandang mereka, namun kami dikalahkan oleh Arsenal 1-2. Namun saat itu Arsenal mengalami kesulitan melawan kami yang hanya bermain dengan 10 orang, dari situ saya lebih yakin lagi tim ini bisa menunjukkan banyak hal." ujar Claudio Raniero.
"Saya tetap berpikir bahwa selama saya berkarier di bidang ini, saya tetap akan memenangkan titel gelar juara minimal satu kali." tambah Claudio Ranieri usai acara penyerahan trofi Liga Premier di stadium King Power berakhir.
"Pada awalnya tidak terpikirkan olehku Leicester City akan bisa sampai sejauh ini. Namun perlahan-lahan kedepannya saya berpikir kenapa tidak jika tim ini bisa menjadi juara. Ini akan menjadi musim kami, lagian banyak tim-tim kuat lainnya yang tidak bertampil dengan konsisten. Kami sudah melaju dengan bagus selama musim ini."
"Bisa mendapatkan trofi dalam musim ini sangat luar biasa, semua kerja keras kami terbayarkan. Saat anda bisa mengangkat trofi pada kompetisi bergengsi seperti Liga Premier, itu adalah sesuatu yang berbeda. Ini momen yang spesial bagi semua orang." tutup Claudio Ranieri.
Adapun Pelatih Arsenal yakni Arsene Wenger yakin tidak akan ada lagi ibaratnya "the big four" dalam liga Premier karena semua tim sudah berada pada level permainan yang sama. Pada musim mendatang mungkin Leicester City bisa memberikan kejutan lagi.
Pada masa yang lalu Liga Premier dikenal dengan beberapa klub besar yang sudah tradisi tiap musimnya menghuni peringkat teratas, tim-tim tersebut dikenal dengan the big four. Salah satu tim tersebut adalah Arsenal.
Namun Arsene Wenger yakin persaingan dalam Liga Premeir sudah lebih berat daripada sebelumnya, menjadikan semua tim-tim lainnya memiliki peluang untuk menjadi juara, sama halnya seperti Leicester City dalam musim ini.
"Yang perlu kita bahas saat ini adalah apakah musim depan Leicester City bisa menjadi juara lagi, anda harus mempertimbangkan bahwa semua klub inggris sanggup membeli pemain baru." ujar Arsene Wenger.
"Perbedaannya saat bursa transfer nanti pemain yang didatangkan bisa menjadi pemain yang konsisten berperforma bagus dan hanya lumayan bagus saja. Para pemain yang masuk ke tim kalangan menengah ke bawah pastinya memiliki semangat yang lebih tinggi, dorangan yang lebih besar serta ekspetasi yang lebih kecil. Musim depan bisa jadi tim-tim kecil akan memberikan kejutan kepada kita. Semua klub inggris memiliki yang untuk membeli pemain." ucap Arsene Wenger.
"Masih ada lagi West Ham United yang saat ini berpindah ke markas baru, mereka memiliki potensial keuangan yang lebih besas. Sekarang Tottenham Hotspur juga sedang membuat stadium baru. Maka kedepannya beberapa musim mendatang, keadaan persaingan di Inggris akan lebih imbang dibandingkan dengan liga lainnya, mungkin bakalan ada kejutan lain lagi kedepannya." tambah Arsene Wenger.
Keadaan itu menjadikan persaingan di liga menjadi sulit untuk diprediksi. Ditambah lagi klub-klub Liga Inggris tidak hanya Liga Premier, saat ini juga mempunyai potensial keuangan yang lebih besar di bandingkan jaman sebelumnya.
Arsene Wenger sendiri mengaku sakit hati saat meyaksikan Leicester City yang dinilai tim kalangan bawah akhirnya bisa menjadi juara Liga Premeir. Sakit hati karena pada awalnya Arsenal-lah yang berada di peringkat teratas.
Pada awal musim 2016 ini Arsenal menduduki peringkat teratas papan klasemen dengan penampilan apil selama 3 bulan terakhir ini. Akan tetapi semenjak mendapatkan hasil seri 3-3 melawan Liverpool di stadium Anfield, laju mereka menurun dengan signifikan. Arsenal mengalami kesulitan mendapatkan kemenangan dan tumpulnya lini depan mereka membuat mereka tergeser dari posisi teratas papan klasemen. Akhirnya mereka harus puas dengan menduduki peringkat ke-3, sedangkan Leicester City yang awalnya tidak diperhitungkan dalam persaingan di peringkat atas malahan keluar sebagai juara.
Ditambah lagi Arsenal juga berkemungkinan berakhir di belakang tim rival sesama kotanya yakni Tottenham Hotspur. Pertandingan penentuan memperebutkan peringkat 4 besar akan dijalani Arsenal dan Spurs pada malam ini di markasnya Manchester City.
Maklum saja jika Arsene Wenger sangat sakit hati meyaksikan Leicester City menjadi juara dikarenakan kesalahan para pemainnya di babak kedua dalam msuim ini.
"Tentu saja saya sangat sakit hati melihat mereka menjadi juara. Namun yang sudah terjadi biarlah berlalu, apa oleh buat juga anda harus menerima kenyataan. Leicester memang sudah bermain dengan performa yang lebih baik dibandingkan tim lainnya." kata Arsene Wenger.
"Tim-tim besar lain seperti City, United, Spurs saya pikir juga pasti menyesal sepenuh hati, namun inilah yang namanya kompetisi, kami sering lengah saat melawan tim yang lebih kecil. Saya juga tidak tahu kenapa. Kami memiliki masalah saat bermain di markas sendiri, menyia-nyiakan banyak poin yang seharusnya bisa kami dapatkan. kami tak bisa menciptakan banyak gol dan kelemahan kami ada di sana." tutup Arsene Wenger.
Bumi21.com sebagai agen bola terpercaya dan situs agen judi bola online terpercaya melayani pendaftaran akun baru situs judi online terpercaya seperti agen bola SBOBET dan agen bola IBCBET/MAXBET. Bila anda mengalami kesulitan pendaftaran akun, mohon hubungi tim customer service kami yang selalu hadir untuk melayani anda 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, 365 hari setahun. Segera daftarkan keanggotaaan anda kepada kami dan nikmati pelayanan yang berkualitas, cepat, aman dan promosi yang menarik. Jangan lewatkan kesempatan ini.
Salam hangat,
Bumi21.com
Agen bola terpercaya, Situs judi bola online terpercaya, casino online, poker online.
